Pembuka
Halo Qlafers! Ya ya..mungkin judul ini adalah salah satu judul yang paling banyak dibahas. Tapi tenang aja, aku bakal bahas cara-cara yang lebih aneh dan lebih detail :). Gundam Ganteng vs Gundam Garing, pilih mana hayo?
Ok, mulai yuk. Artikel ini bakal jadi artikel serial yang ingin om bagikan untuk mengambil foto model kit. Bagian pertama adalah mengenal dulu alat nya. Tenang aja, bahasannya ngga terlalu teknis tapi bisa menghasilkan foto yang lebih bagus daripada biasanya.
Untuk mengambil foto, Qlafers pastinya menggunakan 2 tipe alat ini : kamera (SLR / Mirrorless) dan smartphone. Emang ada lagi? Hehe.
Sebenarnya standar di tahun 2017 ketika artikel ini ditulis, pada kondisi cahaya yang terang, kualitas dari 2 alat tersebut bisa dikata hampir sama hasilnya. Ya, selama digunakan untuk keperluan foto pribadi dan media sosial.
Yang menjadi perbedaan adalah besar sensor dan tipe lensa yang digunakan. Masing-masing mempunyai trik agar dapat menghasilkan foto yang bagus. Ya kalau mau lengkap sih sebenarnya ada banyak variabelnya : sensor kamera, lensa, setting aperture, setting ISO. Next time dah kalo Qlafers minat dengan detail itu hehe.
Sementara yang simpel-simpel aja, ambil fotonya pake mode AUTO. Yuk mari disimak :
Perbedaan ukuran sensor kamera
Mudahnya, semakin kecil sensor kamera, makin susah kamera tersebut untuk mengambil foto di kondisi gelap. Nah kemungkinan besar pasti jelek jika Qlafers menggunakan smartphone untuk foto mokit di kondisi redup.
Trik untuk menggunakan kamera smartphone di kondisi redup adalah HARUS BUTUH BANTUAN.
Bantuan paling utama adalah cahaya.
Trik 1 : Foto di dekat jendela dengan kondisi terang
Hasil diatas adalah SOOC (straight out of camera, langsung dari kamera). Pastinya SLR menang karena sensornya yang lebih besar. Tetapi hasil dari smartphone masih ok kan? Malah ada bagian yang blur.
Coba tebak smartphone apakah itu? Aku kasih waktu….
.
.
.
.
.
.
.
.
MITO A10 harganya sekarang cuman 600ribuan :). Jadi kalau smartphone ini bisa menghasilkan foto itu, bayangkan merk lain dan tipe terbaru yang Qlafers sekarang pakai.
Ini adalah yang aku tadi terangkan tentang kondisi gelap. Kelihatan ga di bagian foto smartphone hampir semua bagian kaya lumpur? Jadi titik-titik buram. Penyebabnya adalah dalam kondisi gelap, proses AUTO menaikkan setting ISO (setting sensitifitas cahaya). Semakin besar ISO, bakal makin banyak titik-titik kaya gituan. Istilahnya adalah “noise”. Lain waktu lah ya kalau Qlafers minat tentang ini bisa comment minta dibawah 🙂
Trik 2 : Foto dengan bantuan pencahayaan lain
Perbedaan Sudut / Focal Length Lensa
Standar kamera smartphone adalah 28mm. Makin besar ukurannya, makin zoom efeknya. Nah perlu Qlafers ketahui, makin kecil lensanya (lensa lebar), makin dia susah untuk membuat hasil foto yang ngeblur-ngeblur.
Itulah alasannya kalo Qlafers memfoto mokit yang kelihatan semua (pakai lensa wide), hasilnya jadi flat banget ga ada efek 3D nya.
Trik lensa lebar 28mm s/d 35mm :
Jika lensa smartphone lebar dan Qlafers mau ambil foto lebar juga, ya hasilnya bakal biasa jika tidak didukung background yang luar biasa juga. Karena cakupan area fotonya lebar jadi kiri kanan kena semua.
Caranya adalah foto detailnya! Dekatkan smartphone sampai kelihatan bagian yang blur, foto dengan sudut yang ok.
Trik lensa medium sampai zoom 50mm s/d 100mm :
Area ini biasanya dimiliki oleh SLR atau mirrorless ya. Eh, kecuali ada yang punya iphone 7, itu lensa nya ada 2, salah satunya 56mm 😀
Untuk lensa ini, justru susah jika mau mengambil foto lebar. Lensa-lensa ini mantab jika digunakan untuk foto detail. Tetapi prosesnya berbeda.
Tiap lensa ada istilahnya “minimal focus distance”, jarak minimum agar si lensa bisa fokus, jadi kalo kedeketan dia ga bisa fokus. Untuk kamera gede, lensa 50mm minimumnya kira-kira 1 meter. Jadi ambilnya jarak jauh, tetapi hasilnya akan blur juga.
Catatan :
Informasi diatas tuh masih kulit banget. Masih ada variabel lain yaitu aperture yang mempengaruhi tingkat blur. Kalau mau detailnya, silahkan comment ya, kalau banyak peminat, mimin bahas.